Kadang manusia dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Sulit untuk menentukan pilihan, mau memilih yang satu, di sisi lain sayang kalau yang satu dibuang. Sulit untuk berlaku adil, mau berat ke kanan tapi sayang kalau yang kiri diterlantarkan. Juga sulit untuk menetukan sikap, karena kedua pilihan sama bobot dan bibitnya.
Pasti itu juga pernah terjadi pada diri anda, apa lagi pada manusia yang tercipta dari rangkaian kekurangan ini. Aku tak tahu apa ini cinta atau cuman keinginan untuk
memiliki..., hehehe... kayak dialog film Ayat-Ayat Cinta aja. Untuk kesekian kalinya aku merasakan hal seperti ini, apakah ini namanya "Cinta"?. Tapi mengapa hatiku resah dan gunda? Semua jadi serba salah, kayak lirik lagu gitu.
Beribu wanita yang pernah singgah, hanya datang dan pergi dan tak ada hati. Tapi kemudian dia datang, ada yang berbeda. Mengapa begini? Apa yang terjadi? Tak pernah sebelumnya, tak pernah kuduga. Kuakui aku selalu bermain hati, tak bisa kupungkiri bahwa aku main hati.
Yang tak kuhabis fikir mengapa aku harus memilih, apakah mungkin aku memiliki keduanya sementara mereka tak ingin berbagi kasih. Rumitnya lagi mereka saling kenal bahkan sahabat karib. Haruskah aku main hati lagi seperti sebelum-sebelumnya?
Saran donk...
Kalau bisa yang berbobot dan menguntungkan
Eh hampir lupa, sarannya kalau bisa jangan sampai ada yang dirugikan yach... Hehehe.....
Pasti itu juga pernah terjadi pada diri anda, apa lagi pada manusia yang tercipta dari rangkaian kekurangan ini. Aku tak tahu apa ini cinta atau cuman keinginan untuk
memiliki..., hehehe... kayak dialog film Ayat-Ayat Cinta aja. Untuk kesekian kalinya aku merasakan hal seperti ini, apakah ini namanya "Cinta"?. Tapi mengapa hatiku resah dan gunda? Semua jadi serba salah, kayak lirik lagu gitu.
Beribu wanita yang pernah singgah, hanya datang dan pergi dan tak ada hati. Tapi kemudian dia datang, ada yang berbeda. Mengapa begini? Apa yang terjadi? Tak pernah sebelumnya, tak pernah kuduga. Kuakui aku selalu bermain hati, tak bisa kupungkiri bahwa aku main hati.
Yang tak kuhabis fikir mengapa aku harus memilih, apakah mungkin aku memiliki keduanya sementara mereka tak ingin berbagi kasih. Rumitnya lagi mereka saling kenal bahkan sahabat karib. Haruskah aku main hati lagi seperti sebelum-sebelumnya?
Saran donk...
Kalau bisa yang berbobot dan menguntungkan
Eh hampir lupa, sarannya kalau bisa jangan sampai ada yang dirugikan yach... Hehehe.....
1 komentar:
Hidup ni cuma pilihan pi, harus selalu ada yang dikorbankan n akan selalu ada yang tersakiti n disakiti.
segala keputusan yang kamu ambil pasti kamu ketahui resikonya tapi saran dari aku, ikuti aja kata hati kamu, karna mata hati kamu lebih tajam dari pada mata kamu sendiri, yang melihat tidak hanya dari luarnya saja tetapi kamu bisa rasakan sampai kedalam"nya...
pi belajarlah melihat lewat mata hati kamu, karna kadang segala sesuatu yang kita lihat oleh mata kita tidak sesuai dengan kenyataannya.
Post a Comment